HP Pun Berdoa di Hening Malam

www.dribbble.com
adapted from dribbble.com

Tak seperti anggapan orang, malam tidak lah sesepi bisunya bintang.. di balik heningnya ada usebeia yang merintih di altar, ada kaum salik yang tak henti bertasbih dengan cucuran air mata, dan ada pula fajir yang meratap dari dosa. Itu lah gambaran masa jelang dua per tiga malam, saat di mana orang-orang dari beragam profesi saling berpangutan mesra dengan pekat malam.

Tuhan menjadi sasaran

“Dua per tiga malam adalah saat dikabulkannya doa!” begitu keyakinan Muslim. Sejumlah dalil sahih menunjukan (rahmat) Allah SWT turun pada masa itu. Abu Hurairah RA berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Rabb kita tabaraka wa ta’ala turun setiap malam ke langit dunia saat tersisa sepertiga malam terakhir. Dia berfirman, ‘Siapa yang memohon kepada-Ku, maka Aku akan mengabulkannya. Siapa yang meminta pada-Ku maka Aku akan memberikannya. Siapa yang memohon ampun kepada-Ku maka Aku akan mengampuninya. (HR. Bukhari dan Muslim).

Nampak jelas bahwa dalam mempraktekkan kesalehan, Tuhan adalah sasaran, dan bukan instrumen. Manusia memang tidak bisa memperalat Tuhan agar mendapatkan apa yang dikehendaki manusia, tetapi  justru karena kebergantungan maka manusia harus mendekat kepada Tuhan. Tuhan menjadi zat utama sasaran bermohon. Tuhan dalam al-Qur’an memang telah memperkenalkan dirinya sebagai ash-Shomad (tempat tumpuan harapan), pemberi rezeki (ar-Raziq), pengampun dosa (al-Ghafur), bahkan Dia telah menjamin akan mengabulkan segala pinta. Dalam Surah al-Mu’min/: 60 Allah SWT berfirman, ‘ud’uni astajib-lakum (minta lah kepada-Ku, niscaya akan Aku kabulkan permohonanmu).

Malam memang berbeda dengan siang hari, menghidupkan malam (qiyamul lail) saat banyak orang terlelap sungguh memiliki keistimewaan. Bahkan bangun malam itu lebih kuat (mengisi jiwa); dan (bacaan pada waktu itu) lebih berkesan (QS. Al-Mujammil: 6). Banyak khasiat yang kian memotivasi umat untuk melakukan qiyamul lail dan berdoa, seperti jaminan ampunan Allah SWT, jaminan masuk sorga, memperoleh cinta dan ridha Allah SWT. Sementara dari aspek kesehatan banyak penelitian menyebutkan bangun malam berkhasiat bagi kebugaran tubuh, kesehatan pikiran, ketenangan. Bahkan bangun malam akan menjadikan seseorang berwajah tampan atau cantik di siang hari (hasuna wajhuhu bin-nahr), sebagaimana sabda Rasulullah SAW, “ Siapa yang banyak melaksanakan sholat di malam hari maka wajahnya akan terlihat bagus di siang harinya.” (HR Ibnu Majah no. 1323).

HP Para Pegiat Malam

Siapa tak termotivasi dengan efeknya yang dahsyat? Mereka—sebut saja Para Pegiat Malam (PPM)—sejatinya adalah hamba-hamba Tuhan (ibadurrahman) yang melalui malam hari dengan bersujud dan beribadah (Al-Furqân/25:64) dan yang lambungnya jauh dari tempat tidur (karena mereka selalu mengerjakan ibadah dan shalat ketika manusia sedang tertidur di malam hari), sedang mereka berdo’a kepada Allâh  dengan rasa takut dan harap (As-Sajdah/32:16).

PPM yang  telah melakukan dan merasakan efek positif ini kemudian ingin berbagi dengan orang lain. Mengajak dan mendoakan mereka yang mungkin masih terlelap dari tidur agar bangun. Mereka yang belum qiyamul lail tak henti diingatkan agar bangun dan berdoa, sebagaimana yang telah mereka lakukan. Sebagai insan biasa, PPM yang sedang euforia ini bahkan rela menjadwalkan tiap malam mengetik doa dan menyebarkannya lewan pesan singkat.

Bagi PPM, menjajakan doa dengan cara daring ini tidak tercela, melainkan bagian dari dakwah. Bahkan jika doa atau anjuran bangun malam ini dilakukan orang lain, niscaya mendapatkan pahala yang setara dengan orang yang melaksanakannya. Memang demikian bunyi hadits “Barangsiapa menunjukkan suatu kebaikan, maka ia mendapatkan pahala seperti pahala orang yang melakukannya.” (diriwayatkan Abu Mas’ud, HR. Muslim no. 1893).

Ragam doa di Medsos

Seingat saya, semenjak layanan pesan singkat (sms) semarak sejak tahun 2000-an, sudah banyak PPM yang membangunkan orang-orang dengan saling berkirim pesan. Jika dilihat jenisnya sangat beragam, ada ajakan untuk bangun malam, ajakan untuk shalat tahajud, atau berisi nasihat dan doa-doa harian.

Begitu peduli kah sang pengirim doa, sekira jam 4.00 dini hari sudah posting doa ke seluruh kawan yang dikenalnya, ke grup tertentu. Mmmh.. pasti beliau PPM itu sudah bangun jam 3.00 pagi. Terlepas dari  hukum fikihnya, semoga anda pembaca yang mungkin juga sang PPM mendapatkan pahala atas amal shaleh ini.

Maafkan saya dan mungkin penerima lain yang kadang malas membaca doa kiriman anda. Maaf kami yang kadang tak mengaminkan doa-doa kalian, malah kami lebih memilih doa luring. Tapi sekali ini saja, izinkan saya mendoakan anda dengan tulisan ini: “Semoga doa daring anda lebih cepat sampai kepada alam malakut, karena langsung membubung melintasi langit”. Amiin.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *