Sumpah Besar Allah SWT

innovationnewsnetwork.com

Ada kalanya Allah SWT bersumpah dengan lafal yang biasa. Tetapi dalam beberapa ayat, Allah SWT bersumpah dengan sumpah yang besar, seperti dalam QS. al-Waqi’ah/56: 75-77, “Lalu Aku bersumpah dengan tempat beredarnya bintang-bintang. Dan sesungguhnya itu benar- benar sumpah yang besar, sekiranya kamu mengetahui. Dan (ini) sesungguhnya Al-Qur’an yang sangat mulia”. Dalam ketiga ayat itu, ada kaitan antara kosmologi alam semesta dengan pengetahuan manusia yang terbatas serta Al-Qur’an yang mulia. 

Penggunaan bentùk kalimat seperti pada tiga ayat pada surah al-Qaqi’ah di atas, menurut Wahbah az-Zuhayli dalam tafsirnya, adalah untuk memberikan sebuah pengertian yang ada sebenarnya terlalu jelas dan gamblang untuk ditegaskan dengan qasam atau sumpah.

Bacaan Lainnya

Penyebutan secara khusus tempat tenggelamnya bintang (bi mawaaqi’ an-nujuum) bertujuan untuk memberikan pengertian tentang wujud dan keberadaan mu’atstsir Zat Yang memiliki efek yang menjadikan bintang-bintang dalam keadaan seperti itu, yang efeknya tidak hilang dan sirna (Wahbah az-Zuhayli, At-Tafsiir al-Muniir fii al-‘Aqiidah wa asy-Syarii’ah wa al-Manhaj, Juz. 27-28, hal. 278-280).

Ada proses penyadaran, bahwa di balik tempat beredarnya bintang-bintang ada Allah SWT. Hal itu karena, seperti dikatakan Sayyid Quthb dalam tafsirnya, bintang-bintang itu sangatlah serasi dalam hal menerima dan memberikan pengaruh kepada bintang dan planet lain. Agar semua makhluk yang ada di ruang angkasa yang mengagumkan ini memiliki keseimbangan atau equillibrium. Yang membuat keseimbangan itu adalah Allah SWT (Sayyid Quthb, Fi Zhilaal al-Qur’aan, Jilid VI, Beirut-Kairo: Dar asy- Syuruq, 1982 M-1402 H, hal. 3459-3473).

Allah SWT bersumpah besar ini terkait dengan sesuatu yang juga besar pula yaitu Al-Qur’an. Menurut Sayyid Quthb, Al-Qur’an adalah bacaan yang mulia dalam arti: mulia sumbernya, yaitu Allah SWT, mulia esensinya, serta mulia pula ajarannya. 

Kaum musyrikin menuduh bahwa Al-Qur’an diturunkan oleh setan. Ayat dalam QS. Al-Waqi’ah/56: 77-80, membantah tuduhan itu. Setan tidak mungkin menyentuh kitab yang disimpan dalam ilmu dan pemeliharaan Allah SWT. 

Al-Qur’an, demikian Wahbah az-Zuhayli, benar-benar bacaan yang banyak manfaatnya karena memuat pokok-pokok ilmu yang penting dalam merestorasi serta memperbaiki kehidupan dumia dan akhirat.

Al-Qur’an juga berbeda dengan kitab samawi lainnya seperti Taurat, Zabur, dan Injil karena Al-Qur’an diturunkan secara gradual, sebagaimana dipahami dari kata tanziilun atau munazzalun min rabbil ‘aalamiin, dari Rabb semesta alam.

M. Quraish Shihab dalam tafsirnya yang merujuk pada Tafsir al-Muntakhab, mengatakan bahwa energi yang kita dapatkan kini dari matahari—bagian dari bintang-bintang yang bersinar—merupakan komponen utama kehidupan. Seandainya jarak antara matahari dan bumi lebih jauh atau lebih dekat dari yang ada sekarang. Kehidupan ini akan demikian sulit bahkan hampir mustahil (M. Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbah, Vol. 13, hal. 572-573). 

Pandangan tafsir ini kini menjadi suatu bukti kebenaran Al-Qur’an, betapa kini kita sungguh sangat membutuhkan oksigen sedangkan Allah SWT dengan kemurahan-Nya memberikan begitu saja dan kita sangat tergantung pada-Nya. Dia-lah ash-Shamad.

Begitu pentingnya memperhatikan apa di balik sumpah besar itu, orang Jerman mengungkapkannya dengan, “Nein! Ich schwore bei den Standorten der Sterne”. Di antara surat-surat dalam Al-Qur’an. Surat al-Waqi’ah punya peran strategis dalam mensejahterakan kehidupan manusia. Itu, dituliskan oleh Syaikh Nawawi dalam kitabnya Nashaa’ih al-’Ibaad, dengan menukil hadits Rasulullah SAW yang menegaskan bahwa ada sèpuluh surat dalam Al-Qur’an yang dapat mencegah sepuluh hal yang tidak menyenangkan. Surat al-Waqi’ah dapat mencegah kefaqiran. 

Seorang sahabat Nabi sedang sakit dan ditanya tentang apa yang sudah ditinggalkannya untuk anak istrinya. Dia mengatakan, bahwa dia sudah berpesan pada anak-anaknya agar jangan lupa untuk selalu membaca surat al-Waqi’ah.Semoga kita semua bisa lebih dekat lagi dengan Allah SWT dan mensenantiasakan tilawah Al-Qur’an, paling tidak surat al-Waqi’ah. Semoga kita selalu dalam kesejahteraan dari Allah SWT.[]

Editor: AMN

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *