Hidup Solutif di Tengah Krisis Informasi

Tidak bisa dibantah bahwa melimpah dan lubernya informasi yang diterima masyarakat setiap hari dari berbagai sumber dalam dan luar negeri telah menimbulkan krisis informasi. 

Krisis informasi ini, bila dibiarkan berpotensi menimbulkan kerugian material yang tidak sedikit. Contohnya gaya hidup crazy rich yang menimbulkan minat dan ketertarikan banyak kalangan pemodal dan masyarakat luas. 

Bacaan Lainnya

Model aplikasi trading tipu-tipu itu yang merugikan setiap trader tetapi sebaliknya menguntungkan afiliator. Bila tradermenang tetap dapat 20%, bila kalah afiliator dapat 80%. Gaya perdagangan seperti ini mengabaikan nilai-nilai moral yang tinggi seperti persaudaraan, kerjasama, saling membantu, kasih sayang, dan bermurah hati.

Islam adalah solusi, a part of solution, karena menawarkan gaya hidup yang berbasis syari’ah yang mengedepankan pentingnya menjunjung tinggi nilai-nilai moral dan kaedah-kaedah yang luhur. 

Prof. Dr. Afzalur Rahman, dalam Economic Doctrines of Islam mengatakan bahwa dalam doktrin ekonomi Islam, cara-cara bisnis tipu-tipu di atas dilarang karena menzalimi orang lain bahkan masyarakat luas. 

Al-Qur’an mengingatkan kita semua, “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang bathil tidak benar, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka di antara kamu.” (QS. an-Nisa/4: 29).

Perdagangan yang dilakukan dengan jujur sangat dijunjung tinggi. Rasulullah Saw sendiri berdagang dan memberikan teladan sebagai pedagang yang jujur dikenal sejak awal sebagai Muhammad al-Amin (Muhammad yang Terpercaya). 

Beliau, bekerja keras kala berdagang untuk memperoleh nafkah yang halal dan memuji pedagang dan pekerja yang jujur dengan kredibilitas dan integritas yang tinggi.

Lebih lanjut, dikatakan Prof. Afzalur Rahman, suatu ketika Rasulullah Saw mengemukakan bahwa pedagang yang jujur dan berlaku benar akan menjadi teman para nabi, orang- orang saleh dan para syuhada.  Suatu penghargaan dan bentuk apresiasi nubuwwah.

Nilai moral seperti di atas, didasarkan atas alasan-alasan teologis Qur’ani. Bahwa hidup ini harus bertanggung jawab, “Kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan (yang kamu bermegah- megah di dunia).” (QS. at- Takatsur/102: 8).

Sebaliknya, setiap orang baik sebagai trader maupun afiliatorinfluencer atau apapun status yang disandang haruslah bertanggung jawab atas perbuatan dan perilakunya. Karena, menurut Rasulullah  Saw, “Kullukum raa’in wa kullukum mas’uuluuna ‘an ra’iyyatihi”. Artinya: “Kamu semua adalah pemimpin yang akan diminta pertanggungjawabannya terhadap apa yang dipimpinnya.” (HR. Bukhari dan Muslim). 

Kita seyogyanya bangga dengan ajaran Islam yang universal dan eternal. Karenanya, solusi atas kasus-kasus kejahatan di bidang trading ini bisa disikapi dengan solusi Islamic trading yang berbasis syari’ah. Kita diingatkan kembali perlunya mengoptimalkan peran dan aplikasi ekonomi syari’ah. 

Selamat untuk kita semua. Semoga Allah SWT memuliakan dan memberkahi.[]

Editor: AMN

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *