Belajar ilmu apapun, jika ingin menguasainya harus mendalaminya secara bertahap. Dimulai dari mempelajari buku-buku untuk tingkat pemula, menengah, sampai tingkat lanjutan. Termasuk belajar ilmu hadis yang terkenal cukup kompleks dan njlimet materinya. Namun sekompleks apapun materi suatu ilmu, akan menjadi lebih mudah dan sederhana kalau kita mempelajarinya dari buku-buku yang sistematis dan mudah dipahami bahasanya.
Salah satu buku yang direkomendasikan untuk dipelajari bagi para pemula yang belajar ilmu hadis adalah buku Taisir Mushthalah al-Hadits karya Mahmud al-Thahhan. Buku ini juga sudah banyak dipakai di pesantren-pesantren dan kampus-kampus Islam di Indonesia untuk mata pelajaran dan mata kuliah ilmu hadis. Selain bahasanya yang cukup mudah, penyusunannya juga sistematis.
Penulisnya menuturkan bahwa penulisan buku tersebut salah satu alasannya adalah karena buku pegangan mahasiswa di kampus tempat ia mengampu mata kuliah ilmu hadis dianggap terlalu sulit untuk dipelajari. Buku pegangan yang dimaksud adalah ‘Ulum al-Hadits karya Ibnu Shalah. Buku ini sering dikenal dengan judul Muqaddimah Ibnu Shalah. Karena kesulitan mencerna buku terakhir ini akhirnya diganti dengan ringkasannya yang berjudul al-Taqrib wa al-Taisir lima’rifat Sunan al-Basyir al-Nadzir karya Imam Nawawi.
Faktor kesulitan kedua buku tersebut di antaranya adalah karena ketinggian bahasanya dan isinya sarat dengan syair. Di antara faktor kesulitan lainnya, menurut Mahmud al-Thahhan, adalah karena panjang lebarnya sebagian pembahasan, terutama kitab Muqaddimah Ibnu Shalah, atau terlalu ringkasnya penjelasan di sebagian topik, terutama pada kitab al-Taqrib.
Faktor kesulitan lainnya adalah tidak adanya pembahasan yang saling melengkapi pada sebagian topik. Begitu pula tidak adanya definisi, contoh, atau tidak disebutkannya faidah dari suatu topik pembahasan. Ternyata al-Thahhan juga menemukan kesulitan-kesulitan yang sama pada kitab-kitab klasik ilmu hadis lainnya.
Bahkan di sebagian kitab pembahasannya tidak komprehensif, tidak tersusun rapi dan tidak sistematis. Hal seperti itu bisa dimaklumi karena mungkin telah jelasnya sebagian topik sehingga dibiarkan tidak dikaji secara tuntas, atau karena adanya kebutuhan pada masa itu untuk menjelaskan panjang lebar topik-topik tertentu, atau karena faktor-faktor lain yang tidak kita ketahui.
Melihat fakta-fakta tersebut akhirnya penulis menyusun sebuah kitab yang mudah di bidang ilmu hadis yang membahas kaidah-kaidah dan berbagai istilah ilmu hadis. Hal ini sesuai dengan makna dari judul kitabnya Taisir Mushthalah al-Hadits (Memudahkan Ilmu Musthalah Hadis). Buku ini disusun sangat sistematis dan berurutan pembahasannya.
Diawali dari definisi, contoh-contoh, kemudian berlanjut pada pembagian-pembagian, dan diakhiri dengan sub pembahasan kitab-kitab populer yang membahas ilmu hadis. Semua dipaparkan dengan bahasa yang mudah, gaya bahasa ilmiah, jelas, dan tidak berbelit-belit pembahasannya. Bahkan untuk memudahkan pembacanya, penulisnya menghindari pembahasan perbedaan pendapat. Hal itu dilakukan untuk menghemat waktu yang disediakan amat terbatas pada fakultas syariah maupun fakultas kajian Islam untuk mata kuliah ilmu hadis di tempat penulis mengajar.
Para penuntut ilmu di Indonesia yang ingin mempelajari buku Taisir Mushthalah al-Hadits ini sekarang juga telah dimudahkan dengan adanya terjemahan bahasa Indonesia kitab tersebut. Edisi terjemahan bahasa Indonesia yang bisa ditemukan dengan mudah di toko-toko buku adalah dengan judul Ilmu Hadis Praktis.
Hal ini tentunya sangat memudahkan bagi para penuntut ilmu yang belum menguasai bahasa Arab dengan baik. Karena ia bisa mengakses pelajaran ilmu hadis melalui buku edisi terjemahan tersebut. Dengan adanya edisi terjemahan ini orang-orang awam sekalipun bisa mengakses ilmu yang terkenal njlimet ini. Tentunya harus dengan bimbingan ustadz yang memahami materi ilmu hadis sehingga terhindar dari salah paham dan meminimalisir distorsi dalam mempelajari ilmu hadis ini. [DM]
Saya sangat sependapat. Dengan belajar setahap demi setahap akan lebih mudah untuk memahami apa yang kita pelajari.
Alhamdulillah..semoga bermanfaat dan berkah. Aamiin