Perdebatan tentang apakah Al-Qur’an adalah firman Allah atau firman Nabi Muhammad adalah isu yang telah berlangsung lama, namun baru-baru ini muncul kembali, menyebabkan kontroversi di ranah publik. Di Indonesia, dua tokoh terkemuka terlibat dalam diskusi hangat mengenai topik ini di media sosial. Masing-masing mewakili perspektif yang berbeda dalam perdebatan ini: Mun’im Sirry, yang mengadvokasi pandangan revisionis-progresif, dan M. Nuruddin, yang mempertahankan sikap tradisionalis. Seminar internasional yang diinisiasi oleh PTIQ kemarin, International Qur’anic Studies Conference (IQSC), telah mempertemukan kedua individu tersebut dalam satu majelis akademik yang sama, menyediakan ruang untuk dialog antara kedua akademisi yang membawa dua paradigma tradisi keilmuan yang berbeda.
Bagi para pembaca yang membutuhkan materi dari masing-masing narasumber serta ingin menonton ulang jalannya konferensi, silakan mengunduh materi presentasi melalui link di sini: https://bit.ly/PPTIQSC dan menyaksikan tayangan melalui link Youtube PTIQ TV berikut: https://bit.ly/YTIQSC