Selamat Jalan, Promotor

Kemarin, Ahad 18 September 2022, siang waktu Malaysia, telah berpulang ke rahmat Allah, Prof. Dr. Azyumardi Azra, MA, CBE; orang yang sangat berjasa menjadi promotor kemajuan pendidikan Islam.

Selama dua periode beliau memimpin Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta (1998-2006), perguruan tinggi itu menjadi maju sangat pesat. Lahir di Lubuk Alung, Pariaman, tahun 1955 yang lalu, Azyumardi Azra terkenal sebagai seorang sejarawan Islam yang tangguh.

Bacaan Lainnya

Sikapnya yang sangat apresiatif terhadap ulama terlihat dari berbagai tulisannya tentang ulama Nusantara dan banyak kesempatan lain. Di bidang pendidikan, almarhum di samping pernah menjabat sebagai Rektor UIN Jakarta juga pernah menjabat Direktur Sekolah Pascasarjana UIN Jakarta, di mana beliau di awal tahun dua ribuan amat besar jasanya menjadi promotor saya ketika saya ujian sidang terbuka disertasi di UIN Syarif Hidayatullah, Ciputat.

Selain aktif di bidang pendidikan tinggi, almarhum adalah ilmuwan yang sangat concern terhadap perkembangan demokrasi di tanah air dan tataran global. Bahkan beliau tercatat sebagai anggota lembaga demokrasi internasional di Belgia.

Meskipun punya latar pendidikan Islam yang kuat, almarhum adalah juga seorang pembicara nasionalisme yang tangguh, pribadi sederhana, baik dalam sikap, maupun pergaulan dengan masyarakat luas dan mahasiswanya.

Saya merasakan kasih sayangnya saat membimbing saya sehingga lulus. Beliau mengarahkan dan menyalurkan bakat dan kecenderungan saya terhadap Islam. Karenanya, saya dan kita semua bahkan bangsa ini kehilangan besar dengan kepergian almarhum.

Anugerah CBE dari Ratu Elizabeth II adalah gelar yang amat jarang diterima oleh orang lain, bahkan yang pertama untuk orang Indonesia. Hal itu adalah konsekuensi dari konsistensi beliau dengan pengembangan demokrasi di Indonesia.

Sebagai hamba Allah SWT, beliau tunduk pada kuasa-Nya, harus menyudahi perjuangannya dan wafat di Malaysia. Berdasar informasi tim dokter di RS. Serdang, Selangor, Malaysia, beliau mengalami kesulitan bernafas dan terkena wabah. Dalam pandangan Ibnu Hajar al-Asqalani (1372-1449M), dalam Badzl al-Maa’uun fii Fadhl ath-Thaa’uun, Azyumardi Azra wafat sebagai syahid. Selain itu, beliau juga syahid karena berada dalam perjalanan untuk menyebarkan ilmu pengetahuan.

Jasanya yang besar terhadap bangsa dan negara serta umat, membuat almarhum mendapat penghargaan negara dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta. Selamat jalan, Promotor. Allah SWT mencintai hamba-Nya.[]

Editor: AMN

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *