Rutinitas Ulama di Bulan Ramadhan

pecihitam.org

Allah SWT telah memberikan umat islam waktu-waktu yang spesial untuk beribadah. Dalam satu hari, ada satu waktu yang spesial, yaitu sepertiga malam. Dalam satu minggu, ada satu waktu yang spesial, yaitu hari Jumat. Dalam satu tahun, waktu yang spesial adalah bulan Ramadhan. Ramadhan bukan hanya bulan diwajibkannya umat muslim berpuasa. Ramadhan adalah bulan yang memiliki banyak keistimewaan bagi umat muslim. Bulan yang merekatkan hubungan persaudaraan. Bulan yang di dalamnya terdapat malam yang lebih baik dari seribu bulan. Bulan yang penuh ampunan dan kemuliaan. Bulan diturunkannya Al-Qur’an.

“Di antara petunjuk Rasulullah SAW di bulan Ramadhan adalah memperbanyak ibadah. Malaikat Jibril mengajarkan Al Quran kepada beliau saat Ramadhan. Jika Ramadhan datang, Rasul SAW menjadi lebih dermawan bagai angin yang berhembus, beliau adalah manusia yang paling dermawan dan menjadi lebih dermawan di bulan Ramadhan. Saat itu, Rasul SAW banyak bersedekah, berbuat kebajikan, membaca Al Quran, shalat, berzikir, dan beri’tikaf.” (Zadul Ma’ad, juz 2, hlm. 30)

Bacaan Lainnya

Bukan hanya sahur, berbuka dan melaksanakan tarawih, rutinitas Rasul SAW di bulan Ramadhan yang juga diikuti oleh para ulama, diantaranya adalah:

1. Mengkhatamkan Al-Qur’an
Dari Manshur dari Ibrahim, dia berkata, “Aswad mengkhatamkan Al Quran setiap dua malam selama bulan Ramadhan. Dia tidur antara maghrib dan isya. Pada selain bulan Ramadhan, dia mengkhatamkan Al Quran setiap enam malam.” (Hilyatul Auliya’, juz 1, hlm. 250)

“Sungguh, Qatadah mengkhatamkan Al Quran tiap tujuh malam. Kemudian jika bulan Ramadhan tiba, dia mengkhatamkan Al Quran tiap tiga malam. Kemudian, jika sepuluh hari terakhir Ramadhan datang, dia mengkhatamkan Al Quran sekali dalam semalam.” (Hilyatul Auliya’, juz 1, hlm. 364)
Abu Raja’ mengkhatamkan Al Quran saat mengimami qiyamul lail di bulan Ramadhan setiap sepuluh hari.” (Hilyatul Auliya’, juz 1, hlm. 348).

Di bulan Ramadhan, Imam Syafi’i mengkhatamkan Al-Qur’an setiap hari satu kali di siang hari dan satu kali di malam hari. Dalam satu bulan Ramadhan Imam Syafi’i mengkhatamkan Al-Qur’an sebanyak 60 kali.
Murid Imam Syafi’i, Husain al-Karabisi, mengatakan “Aku tinggal bersama Imam Syafi’i selama 80 malam. Aku melihat Imam Syafi’i shalat selama sepertiga malam.Di dalam shalatnya Imam Syafi’i tak pernah membaca ayat Al-Qur’an kurang dari 50 ayat, terkadang beliau membaca seratus ayat. Ia selalu berdoa untuk kebaikan seluruh umat Islam ketika membaca ayat yang berkenaan dengan rahmat Allah dan ia juga berdoa untuk keselamatan seluruh umat Islam ketika membaca ayat yang berkenaan dengan azab.

Sebagaimana ada riwayat yang menyatakan bahwa puasa dan Al-Qur’an yang dibaca pada malam Ramadhan akan memberikan syafaat kepada orang yang mengerjakannya kelak pada hari kiamat.  “Puasa dan Al-Qur’an akan memberikan syafaat seorang hamba pada hari kiamat. Puasa berkata: “Ya Rabbi, aku mencegahnya dari makan dan minum di siang hari”, ِAl-Qur’an juga berkata: “Aku mencegahnya dari tidur di malam hari, maka kami mohon syafaat untuknya.” Beliau bersabda: “Maka keduanya dibolehkan memberi syafaat” (HR. Ahmad)

2. Banyak berdoa
Dari Abu ‘Amr Al-Auza’i, dia berkata, “Yahya bin Abi Katsir berdoa memohon kehadiran bulan Ramadhan, “Ya Allah, selamatkanlah aku agar bisa berjumpa dengan Ramadhan, selamatkanlah aku agar berhasil menjalani Ramadhan, dan terimalah amalku.” (Hilyatul Auliya’, juz 1, hlm. 420)

3. Banyak sedekah
Dari Mughirah, dia berkata, “Abdurrahman bin Abi Ni’am menyediakan hidangan buka puasa sebanyak dua kali saat Ramadhan. Jika kami berkata kepadanya, “Bagaimana keadaanmu, wahai Abul Hikam? maka dia berujar, jika kita adalah pelaku kebajikan, betapa mulia orang-orang yang bertakwa, jika kita adalah pendosa, betapa terhinanya orang-orang yang celaka.” (Hilyatul Auliya’ , juz 2, hlm. 292)

Dari Ash-Shultu bin Bastham, dia berkata, “Setiap malam, Hammad bin Abi Sulaiman menyajikan hidangan buka puasa untuk seratus orang selama bulan Ramadhan. Jika malam Idul Fitri telah tiba, dia akan membagikan pakaian kepada mereka satu per satu, serta memberi mereka uang masing-masing seratus seratus.” Al-karomu wa al-Judu wa Sakho an-Nufusi , juz 1, hlm. 5)

Nabi Muhammad menegaskan bahwa sedekah yang paling baik adalah sedekah pada bulan Ramadhan. Selain itu, Nabi Muhammad mengatakan kalau siapapun yang memberi makan orang yang sedang berpuasa maka ia akan mendapatkan pahala yang sama dengan orang yang berpuasa. Di samping itu, Nabi Muhammad juga menganjurkan ibadah umrah pada bulan Ramadhan. Beliau menekankan bahwa pahala umrah pada bulan Ramadhan adalah sama seperti pahala melaksanakan ibadah haji.

Demikianlah rutinitas para ulama di bulan Ramadhan yang sebenarnya bukan hanya itu saja, ada banyak rutinitas lain di bulan Ramadhan seperti beri’tikaf dan mensucikan diri dari segala kotoran, baik yang terdapat pada badan ataupun hati. Meskipun kondisi saat ini banyak problematika yang terjadi di sekitar kita, semoga tidak menyurutkan semangat kita untuk mengikuti jejak rutinitas para ulama. Dan semoga tidak melalaikan pandangan kita dari hikmah bulan Ramadhan. Aamiin allahumma aamiin

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *